ini adalah modul c++ kedua saya
MODUL
DASAR PEMROGRAMAN ( TURBO C++ )
BAB IV
PERNYATAAN DASAR DALAM C++
Macam-MacamPernyataan :
1. Pernyataan
Ungkapan
2. Pernyataan
Deklarasi / Defenisi
3. Pernyataan
Nol
4. Pernyataan
Majemuk
5. Pernyataan goto
6. Pernyataan
Berkondisi / PERCABANGAN : if dan
switch
7.
Pernyataan PENGULANGAN : while, do-while dan for
8. Pernyataan
yang berhubungan dengan pernyataan pengulangan / Statemen Loncatan : break dan continue
Penjelasan :
1.
Pernyataan Ungkapan
èPernyataan
yang terdiri dari sebuah ungkapan dan diakhiri dengan titik koma (;)
|
2. Pernyataan
Deklarasi / Defenisi
èPernyataan
ini digunakan untuk memperkenalkan nama variabel ataupun pengenal yang lain
beserta tipe datanya.
Ex : int bil ;
Merupakan contoh
pendefenisian variabel bil bertipe int.
3. Pernyataan
Nol (Kosong)
èPernyataan yang berisi titik koma saja.
Perintah ini tidak melaksanakan apa-apa,
tetapi kehadirannya kadang-kadang diperlukan.
4. Pernyataan
Majemuk
èSejumlah pernyataan yang berada di dalam
kurung kurawal / blok.
Ex
:
int a = 5;
cout << “a = “<< a
<< endl;
{
int a ;
a
= 20 ;
cout
<< “a = “ << a << endl;
}
5.
Pernyataan goto dan Pernyataan Berlabel
èPernyataan
yang mengarahkan eksekusi ke pernyataan yang berlabel (pernyataan yang diawali
oleh suatu nama label dan tanda titik-dua (:).
|
Bentuk pernyataan goto dan pernyataan berlabel :
Ex :
{
cout
<< “Tes goto “ << endl;
goto selesai ;
cout
<< “Hai, saya kok tidak disapa”<< endl;
selesai:
cout
<< “Selesai…” <<endl;
}
Hasil :
Tes goto
Selesai…
Tampak bahwa pernyataan :
cout << “Hai, saya kok
tidak disapa”<< endl;
tidak dijalankan, mengingat
pernyataan goto memang melompatinya.
6.
Pernyataan Berkondisi / PERCABANGAN
Pernyataan
if
èDapat dipakai untuk mengambil keputusan
berdasarkan suatu kondisi.
Bentuk Pernyataan ini ada dua macam
:
a.
if
saja
dan
b.
else
Pada kedua bentuk
pernyataan ini, kondisi yang digunakan dapat menggunakan kondisi ungkapan. Ungkapan-ungkapan ini dapat melibatkan operator
relasi, misalnya ==, atau operator logika seperti && atau | |.
A. Pernyataan if Sederhana
|
kondisi
è digunakan untuk
menentukan pengambilan keputusan
|
Ex :
B. Pernyataan else
Pernyataan else tidak pernah berdiri sendiri tanpa
kehadiran if. Karena itu bentuk
pernyataan else bernama if adalah seperti berikut :
|
|
Pada bentuk ini, pernyataan1 dijalankan kalau kondisi bernilai benar (tidak sama
dengan nol). Adapun pernyataan2 hanya
dieksekusi kalau kondisi bernilai salah (sama dengan nol).
|
|
|
Pernyataan pada if
maupun else dapat berupa pernyataan tunggal ataupun majemuk.
Kemungkinan lain selain
bentuk di atas :
Kemungkinan
1 : Kemungkinan
2 :
if (kondisi) if (kondisi)
pernyataan1; {
else pernyataan11;
{ pernyataan12;
pernyataan21; …
pernyataan22; }
… else
} pernyataan2;
Kemungkinan 3 :
if (kondisi)
{
pernyataan11;
pernyataan12;
…
}
else
{
pernyataan21;
pernyataan22;
…
}
Ex :
1.
2.
C. Pernyataan if di dalam if ( nested if atau if bersarang )
Formulanya
:
|
|
|
|
Ex
;
1.
Nb :
Hati-hati di dalam menuliskan kondisi pembandingan,
yaitu :
Kesalahan
yang sering terjadi yakni tanda = hanya ditulis satu kali, sebab tanda = (satu
buah) berarti penugasan nilai, bukan pembandingan nilai.
Pemakaian Operator Logika Pada If
Pemakaian operator logika terkadang
dapat menyederhanakan penggunaan if.
Misalanya
: terdapat dua buah variabel x adan y.
Program
bermaksud memberikan komentar :
x
dan y bernilai positif
x
atau y : ada yang bernilai negative
Maka
dapat disusun :
if
( (x > 0) && (y >0) )
cout
<< “x dan y bernilai positif” << endl;
else
cout
<< “x, y : ada yang bernilai negatif” << endl;
Example
:
2.
4.
D. Pernyataan switch (Pernyataan Pilihan Berganda)
èPernyataan
yang digunakan untuk menjalankan salah satu pernyataan dari beberapa
kemungkinan pernyataan, berdasarkan nilai dari sebuah ungkapan dan nilai
penyeleksi.
Formulanya
:
switch (ungkapan)
{
case
ungkapan1:
pernyataan_1;
break;
case
ungkapan2:
pernyataan_2;
break;
…
default: /*Opsional*/
pernyataan_x; /*Opsional*/
}
Pada pernyataan switch:
ungkapan dapat berupa ungkapan, konstanta
ataupun variabel.
ungkapan1,
ungkapan2 dan seterusnya dapat berupa
sebarang konstanta bertipe int dan char.
Pencocokan
ungkapan dengan ungkapan1, ungkapan2 dan
sebagainya dilakukan secara berurutan, dimulai yang pertama. Sekiranya cocok,
pernyataan yang mengikuti case
bersangkutan dijalankan. Kalau selanjutnya pernyataan break ditemukan, eksekusi dari pernyataan switch berakhir.
Bagian
default hanya akan dijalankan kalau
ungkapan pada bagian case tidak ada
yang cocok dengan ungkapan switch.
|
|
|
|
||||
|
|
Example
:
#include
<iostream.h>
#include
<conio.h>
void
main()
{
clrscr
();
int
kode_hari ;
cout
<< "Menentukan Hari" << endl;
cout
<< "1= SENIN 3= RABU 5= JUM'AT
7=MINGGU" << endl;
cout
<< "2= SELASA 4= KAMIS 6= SABTU" << endl;
cout
<< "Kode Hari (1...7) : " ;cin >> kode_hari;
// Proses
Seleksi dengan switch
switch
(kode_hari)
{
case 1:
cout << "SENIN"
<< endl;
break;
case 2:
cout <<
"SELASA" << endl;
break;
case 3:
cout <<
"RABU" << endl;
break;
case 4:
cout <<
"KAMIS" << endl;
break;
case 5:
cout <<
"JUM'AT" << endl;
break;
case 6:
cout <<
"SABTU" << endl;
break;
case 7:
cout <<
"MINGGU" << endl;
break;
default:
cout << "Kode
Hari Salah" << endl;
break;
}
}
Example
:
{
clrscr
();
int
kode_hari ;
cout
<< "Menentukan Hari" << endl;
cout
<< "1= SENIN 3= RABU 5= JUM'AT
7=MINGGU" << endl;
cout
<< "2= SELASA 4= KAMIS 6= SABTU" << endl;
cout
<< "Kode Hari (1...7) : " ;cin >> kode_hari;
switch
(kode_hari)
{
case 1 :
case 2 :
case 3 :
case 4 :
case 5 :
cout
<< “HARI KERJA” << endl;
break;
case 6 :
case 7 :
cout<<
“HARI LIBUR” << endl;
break;
default:
cout<<
“Kode Hari Salah”<<endl;
break
}
}
|
7. PERNYATAAN
PENGULANGAN (LOOPING)
Pengulangan
adalah suatu proses yang melakukan statemen dalam sebuah program secara terus
menerus sampai terdapat kondisi untuk menghentikannya.
A. PERNYATAAN WHILE
ð Salah
satu pernyataan yang berguna untuk memproses suatu pernyataan atau beberapa
pernyataan beberapa kali.
Formulanya
:
while (ungkapan) atau while
(ungkapan)
pernyataan
; {
pernyataan 1 ;
pernyataan 2 ;
………..
pernyataan N ;
}
|
|
|||||||
|
|||||||
|
Contoh
:
1.
2.
3
Contoh Pernyataan while bersarang
B.
PERNYATAAN
DO – WHILE
|
do
{
pernyataan
1 ;
pernyataan
2 ;
……………
pernyataan
N ;
}
while
(ungkapan)
|
Contoh :
1.
2.
3.
4. Contoh do-while
bersarang
C.
PERNYATAAN
FOR
Digunakan untuk
melakukan pengulangan yang telah diketahui banyaknya. Jenis ini merupakan jenis
pengulanganyang paling mudah dipahami.
Untuk melakukan
pengulangan ini, kita harus memiliki sebuah variabel sebagai indeksnya.
Tipe data dari
variabel yang digunakan sebagai indeks haruslah yang mempunyai urutan yang
teratur, misalnya tipe data int (0,1,2,….)
atau char (‘a’, ‘b’, ‘c’, …)
Formulanya
:
1.
Pengulangan
yang sifatnya menaik (increment)
for ( variabel = nilai awal ; kondisi ; variabel ++ )
{
pernyataan yang
akan diulang ;
}
2. Pengulangan
yang sifatnya menurun (decrement)
for ( variabel = nilai awal ; kondisi ; variabel - - )
{
pernyataan yang
akan diulang ;
}
Catatan
Penting
:
v
Jika
kita melakukan pengulangan yang sifatnya menaik (increment) maka nilai
awal dari variabel yang kita defenisikan haruslah lebih kecil dari nilai akhir
yang dituliskan dalam kondisi (ekspresi).
v
Sebaliknya,
jika kita akan melakukan pengulangan yang sifatnya menurun (decrement) maka nilai
awal harus lebih besar dari nilai akhir.
Contoh :
- Pengulangan yang sifatnya menaik
- Pengulangan yang sifatnya menurun
- Gabungan pengulangan menaik dan menurun
Secara
default, struktur for akan menaikkan
atau menurunkan nilai dari sebuah variabel indeks dengan nilai 1, namun
bagaimana jika kita ingin menaikkan nilai tersebut dengan nilai lain?
Jawabnya
adalah dengan menggantikan operator increment atau decrement dengan statement
yang kita defenisikan sendiri.
Contoh :
Struktur
for dengan banyak variabel
Struktur
for Bersarang (Nested For)
Konsepnya sangat
sederhana, yaitu dalam sebuah pengulangan terdapat pengulangan yang lainnya.
Bentuk
Umum
:
for
(variabel1=nilai_awal; kondisi1; variabel1++)
{
for (variabel2=nilai_awal; kondisi2;
variabel2++)
{
for (variabel3=nilai_awal; kondisi3;
variabel3++)
{
Statemen_yang_akan_diulang;
…….
}
}
}
Contoh :
1.
2.
MODUL
DASAR PEMROGRAMAN ( TURBO C++ )
BAB V
ARRAY
Array
adalah
kumpulan data-data beripe sama dan menggunakan nama yang sama. Dengan menggunakan array, sejumlah
variabel
dapat memakai
nama yang sama. Antara
satu variabel dengan variabel yang lain di dalam array dibedakan berdasarkan subscript. Sebuah subscript berupa bilangan
didalam tanda kurung siku. Melalui subscript
inilah masing-masing elemen
array dapat diakses. Nilai subscribe
pertama secara default adalah 0.
C++ tidak mengecek array. Bila anda menyatakan int x[10], ini artinya 10 elemen yang dimulai
dari 0. Karena
itu elemen terakhir array adalah x[9]. Bila anda salah mereferensikannya dengan x[10], anda akan mendapatkan
harga yang tidak terpakai. Akan
lebih buruk lagi jika anda memberikan
harga ke x[10], yang tidak dapat diterima.
Array dapat dibedakan menjadi :
1.
Array berdimensi satu
2.
Array berdimensi dua
3.
Array berdimensi banyak
- ARRAY BERDIMENSI SATU
|
Float suhu
[5] ;
|
|
Perhatian :
v Subscript
dari array selalu dimulai dari 0
v Subsript
terkadang disebut sebagai indeks array
v Tipe
data yang digunakan pada array dapat berupa tipe data dasar.
Mengakses
Elemen array
Nama_array
[subscript]
Memberikan
Nilai Awal terhadap Array
Seperti
halnya variabel biasa, array juga dapat diberi nilai awal (diinisialisasi) pada
saat didefenisikan.
Ex :
int jum_hari [12] =
{ 31, 28, 31, 30, 31,
30, 31, 31, 30, 31, 30, 31 } ;
Merupakan contoh
pendefinisian array bernama jum_hari yang terdiri 12 elemen bertipe int dan secara berurutan (dimulai dari
subscript bernilai 0) diberi nilai 31, 28 dan seterusnya.
Catatan
:
Apabila suatu array diinisialisasi saat
didefenisikan, jumlah elemen array boleh tidak disebutkan. Secara otomatis
compiler akan menghitungnya sendiri
Ex :
int
jum_hari [12] =
{ 31, 28, 31, 30, 31, 30, 31, 31, 30, 31, 30, 31 } ;
Dapat disederhanakan menjadi :
int jum_hari
[] =
{ 31, 28, 31, 30, 31, 30, 31, 31, 30, 31, 30, 31 } ;
2. ARRAY BERDIMENSI DUA
Mengakses
Array Berdimensi Dua
nama_array
[subscript_baris, subscript_kolom]
Contoh:
- data_lulus [1] [2] = 5 ;
merupakan instruksi
untuk memberikan nilai 5 ke baris 1 kolom 2 (baris dan kolom dimulai dari 0 )
- cout << data_lulus [1] [2] ;
merupakan perintah
untuk menampilkan elemen data_lulus dengan subscript pertama (baris) berupa 1
dan subscript kedua (kolom) bernilai 2
- ARRAY BERDIMENSI TIGA
Mengakses
Array Berdimensi Tiga
tipe
nama_array [subscript1] [subscript2] [subscript3] ;
Contoh
:
int huruf
[2] [8] [8] ;
MODUL
DASAR PEMROGRAMAN ( TURBO C++ )
BAB VI
STRUKTUR
(Strukture)
Penjelasan Structure digunakan untuk mengelompokan sejumlah data yang
mempunyai
tipe
data
yang berbeda. Variabel-variabel
yang
membentuk sebuah struktur dinamakan elemen struktur. Struktur sama seperti Record
di dalam Bahasa Pemrograman Pascal
Deklarasi
Structure
Penjelasan Structure dapat deklarasikan seperti berikut
struct nama_tipe_struktur
{
elemen_struktur;
.....
.....
};
atau
struct
{
elemen_struktur;
.....
.....
} nama_tipe_struktur;
Contoh struct
Deklarasi {
char nim[5];
char nama[15];
float nilai;
} mahasiswa;
Contoh
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
void
main()
{
struct
{
char nim[15];
char nama[15];
float nilai;
} mahasiswa;
clrscr();
cout<<"Masukan
NIM = ";cin>>mahasiswa.nim;
cout<<"Masukan
Nama = ";cin>>mahasiswa.nama;
cout<<"Masukan
Nilai Akhir = ";cin>>mahasiswa.nilai;
clrscr();
cout<<"NIM
= "<<mahasiswa.nim<<endl;
cout<<"Nama =
"<<mahasiswa.nama<<endl;
cout<<"Nilai
Akhir =
"<<mahasiswa.nilai<<endl;
}
NESTED STRUKTUR
Nested
Struktur merupakan
suatu Structure
dapat digunakan didalam
structure
yang lainnya.
Hal
seperti ini anda
dapat lihat
pada
program berikut ini :
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
void main()
{
struct dtmhs
{
char nim[20];
char nama[15];
};
struct dtnil
{
float
nil1;
float
nil2;
};
struct
{
struct
dtmhs mhs;
struct
dtnil nil;
}nilai;
clrscr();
//-> masukan data
cout<<"Masukan NIM = "; cin>>nilai.mhs.nim;
cout<<"Masukan Nama = "; cin>>nilai.mhs.nama;
cout<<"Masukan Nilai UTS = "; cin>>nilai.nil.nil1;
cout<<"Masukan Nilai UAS = "; cin>>nilai.nil.nil2;
cout<<endl;
//-> menampilkan hasil masukan
cout<<"Masukan NIM =
"<<nilai.mhs.nim<<endl;
cout<<"Masukan Nama =
"<<nilai.mhs.nama<<endl;
cout<<"Masukan Nilai UTS =
"<<nilai.nil.nil1<<endl;
cout<<"Masukan Nilai UAS =
"<<nilai.nil.nil2<<endl; cout<<endl;
}
STRUKTUR
DENGAN ARRAY
Penjelasan Penggunaan Array sering dikaitkan dengan Structure, sehingga
membentuk Array dari Structure.
Berikut bentuk deklarasi struktur array :
struct
{
elemen_struktur;
.....
.....
} nama_tipe_struktur[jml_index];
Contoh 1 :
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
void
main()
{
int
i, j=1;
struct
{
char nim[20];
char nama[15];
float nilai;
} mhs[5];
clrscr();
for(i=0;
i<2; i++)
{
cout<<"Masukan
NIM = "; cin>>mhs[i].nim;
cout<<"Masukan
Nama = "; cin>>mhs[i].nama;
cout<<"Masukan
Nilai Akhir = ";cin>>mhs[i].nilai;
}
for(i=0;
i<2; i++)
{
cout<<"Data
Ke - "<<j++<<endl;
cout<<"NIM = "<<mhs[i].nim<<endl;
cout<<"Nama = "<<mhs[i].nama<<endl;
cout<<"Nilai
Akhir = "<<mhs[i].nilai<<endl;
cout<<endl;
}
}
Rekomendasi Artikel Terkait =>
ReplyDeletePranala --> MENGENAL LEBIH DALAM PERNYATAAN DASAR DALAM C++